Sabtu 03 Oct 2015 11:57 WIB

Ini Komunikasi Terakhir Korban Aviastar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Aviastar
Aviastar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- ‎Salah satu korban pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang hilang kontak adalah M Natsir (56 tahun). Belakangan, Natsir diketahui merupakan seorang Kepala Bandara Seko.

Anto anak kedua M Nashir menuturkan, sebelum kejadian hilang kontak, bapak ‎sempat menelpon sekitar pukul 13.00. Natsir meminta Anto untuk menjemputnya di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15.30 saat pesawat tiba.

Natsir kemudian menelpon kembali Anto sekitar pukul 14.15 sebelum pesawat yang ditumpanginya berangkat. Dari dua telepon, Anto sama sekali tak memiliki firasat bahwa sang ayah akan tertimpa musibah.

Sekitar pukul 15.00, Anto lansung berangkat ke bandara‎. Dia menunggu hingga pukul 16.00, namun ayahnya masih belum memberi kabar kepada Anto.

"Pas jam 16.40 saya langsung kontak bandara di Masamba. Mendapat informasi ada kejadian ini, saya langsung mendatangi kantor Aviastar di Bandara sini (Makassar). Barulah ada info kalau pesawat bapak lost contact," ujar Anto  selesai memberikan keterangan kepada tim DVI Ante Mortem, Sabtu (3/10).

Anto mengatakan, keberangkatan Natsir ke Makassar dikarenakan dia akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti rapat. Bahkan Natsir pun telah memesan tiket untuk berangkat Jakarta. "Harusnya sih hari ini berangkat," papar Anto.

‎Dalam keterangan yang diberikan kepada tim Ante Mortem, Anto memberikan ciri-ciri sang ayah. Natsir disebut memiliki tinggi sekitar 165 cm dengan berat badan 65 Kg. Menurut Anto, dalam perjalanan pulang Natsir menggunakan pakaian putih khas kepala bandara. Dengan kulit sawo matang, Natsir memiliki tahi lalat di pipi sebelah kiri. Natsir pun menggunakan cincin batu akik peros berwarna biru.

Natsir selama ini bertempat tinggal di Kompleks Perhubungan H6 No.22, Bandara Lama, Maros. Natsir memiliki dua tiga anak bernama Marlina, Anto dan Ahmaf Afriadi dari pernikahan bersama Tuminah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement