Kamis 08 Oct 2015 17:47 WIB

Bayi Husein Dibawa ke Rumah Sakit di Tengah Udara Penuh Asap

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Bayi baru lahir
Foto: studiodeidre
Bayi baru lahir

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bayi M Husein Saputra, yang usianya baru 28 hari dilarikan ke rumah sakit oleh orang tuanya di tengah udara yang penuh asap pekat. Menurut Mursidah, ibu bayi Husein, sebelum meninggal dunia, putra ketiganya itu tidak pernah dibawa keluar rumah. Karena sejak dilahirkan 11 September 2015 dengan berat 2,5 kg, udara di luar rumahnya hampir setiap hari tertutup kabut asap.

Pada Senin (5/10) suhu tubuh putranya panas. Mursidan pun tetap ada di rumah dan tidak membawa anaknya ke bidan atau puskesmas. “Baru pada hari Selasa kami bawa ke bidan dekat rumah. Saat keluar rumah napas anak saya mulai sesak,” katanya, Kamis (8/10).

Hari itu memang di luar rumah sedang di selimuti kabut asap yang pekat. Dengan kondisi tersebut Mursidah dan Hendra, suaminya, lalu membawa bayinya ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Achmad Yani. Bayi Husein sempat menjalani perawatan di instalasi gawat darurat rumah sakit tersebut.

Menurut keterangan pihak rumah sakit, saat tiba di rumah sakit, Husein dalam keadaan gagal pernapasan. Setelah mendapat pertolongan, sekitar pukul 19.30 WIB bayi Husein menghembuskan napas terakhirnya. Pihak rumah sakit belum bisa memastikan apa yang menyebabkan bayi tersebut gagal pernapasan.

Sebelum meninggal dunia, ibu bayi ini mengakui berat badan anaknya sempat bertambah menjadi 3,5 kg. “Sejak dari rumah sakit anak saya sehat-sehat saja, Menyusunya lancar,” ujarnya.

Di tengah duka dan kesedihan yang melanda, Hendra dan Mursidah mengaku ikhlas dengan kepergian anak ketiganya. Mursidah sendiri mengaku masih trauma dan sedih bila melihat kabut asap pekat datang.

Mursidan berharap pemerintah segera dan serius menangani kebakaran hutan dan lahan sehingga kabut asap yang memicu penyakit ISPA bisa hilang. Dia pun mengkhawatirkan jika keadaan seperti ini terus berlanjut, jangan sampai ada lagi anak-anak menjadi korban berikutnya karena terpapar kabut asap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement