REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyambut baik rencana pemerintah menurunkan harga solar. Karena, solar masih menjadi pilihan BBM utama bagi kegiatan produksi perikanan tangkap maupun budidaya,
Ketua Umum KNTI, Rizal Damanik menyatakan penurunan harga solar akan menambah margin keuntungan usaha nelayan dan petambak. Secara kuantitas akan mengurangi ongkos produksi.
"Namun pengurangan tersebut diperkirakan hanya akan sedikit berdampak pada pendapatan jika pemerintah tidak segera melakukan langkah operasional di tingkat bawah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (8/10).
Pertama, kata dia, pemerintah mesti mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok yang sudah terlanjur naik. Kedua, menjaga tata niaga produk perikanan tetap menguntungkan nelayan dan petambak. Ketiga, memastikan kontinuitas pasokan BBM Solar ke kampung-kampung nelayan. Keempat, mengintrodusir teknologi penangkapan ikan untuk mendukung efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan BBM.
Hal lain, ungkapnya, yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah mengkongkritkan pengalihan BBM ke gas untuk nelayan. "Sebab ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpastian dalam usaha. Juga berpeluang kontraproduktif dengan upaya peningkatan produksi kesejahteraan nelayan," tegasnya.