Sabtu 10 Oct 2015 02:03 WIB

Hingga 2020, Lahan Pemakaman di Bogor Masih 'Aman'

Rep: C34/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemakaman (ilustrasi)
Pemakaman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lahan pemakaman di Kota Bogor masih terbilang memadai hingga lima tahun mendatang. Hal itu disampaikan oleh UPTD Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor.

"Dari luas total sekitar 60,95 hektare, masih banyak tersedia lahan kosong," ungkap Kepala UPTD Pemakaman DKP Kota Bogor Toto Guntoro saat diemui di kantornya, Jumat (9/10).

Toto menginformasikan, terdapat delapan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola oleh DKP Kota Bogor. TPU Cimahpar, Situ Gede, Dreded, Cipaku, Gununggadung, Mulyaharja, Blender, dan Kayumanis itu tersebar di empat dari enam kecamatan di Kota Bogor.

Meski demikian, ia menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan makam saat ini belum merata. Sejumlah makam lebih menjadi 'favorit' warga karena faktor jarak yang lebih terjangkau.

"Bisa juga karena ada almarhum keluarganya yang tadinya dimakamkan di sana sehingga ingin berdekatan," ujar Toto.

TPU yang saat ini sudah hampir penuh yaitu TPU Dreded seluas 6,4 hektare di Bogor Selatan yang telah terisi hingga 98,14 persen. TPU Blender di Tanah Sareal (6,6 hektare) juga telah terisi 98,6 persen.

Sementara, TPU Gununggadung di Bogor Selatan adalah TPU yang tercatat paling luas, yakni 36 hektare. TPU dengan daya tampung 54.000 makam itu kini telah terisi 51.872 makam.

Ia berharap warga berkenan untuk beralih ke TPU lain yang masih menyediakan banyak lahan untuk pemakaman jika TPU tersebut telah penuh. Misalnya, ke TPU Mulyaharja yang baru terisi 0,15 persen atau TPU Situ Gede yang persentase terisinya masih 0,3 persen.

Selain masih banyaknya ketersediaan lahan, Toto juga optimistis lahan pemakaman di Kota Bogor akan tetap memadai untuk 735.627 jiwa penduduk Bogor yang kini terdata. Sebab, para pengembang yang membangun di Kota Bogor diwajibkan menyisihkan dua persen dari total lahan untuk pemakaman.

"Jadi otomatis akan bertambah," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement