REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat dan Rusia sedang menyelesaikan nota kesepahaman yang menetapkan prosedur dasar keselamatan udara di wilayah udara Suriah. Masuknya Rusia ke perang sipil Suriah, memicu kekhawatiran kecelakaan antara jet AS dan Rusia.
Kantor berita Reuters mengutip pejabat AS menyatakan pembicaraan putaran akhir antara Rusia-AS berlangsung pada Rabu (14/10). Partisipasi Rusia dalam perang di Suriah memicu kekhawatiran, Pentagon mengacu pada insiden pesawat Rusia yang berada di wilayah udara yang sama dengan drone dan jet tempur AS.
AS mengatakan, tak akan mengubah operasi udaranya melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka juga mengaku tak mau bekerja sama dengan Rusia dalam melawan ISIS, mengingat dukungan Rusia untuk Bashar al-Assad.
Pentagon mengatakan telah ada hasil dari konferensi video para pejabat pertahanan Rusia-AS. Namun mereka tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan.
Menteri Pertahanan AS ASh Carter mengatakan pada Rabu, tindakan Rusia turut campur dalam perang Suriah merupakan perilaku tak profesional. Menurutya, Rusia tak serius memerangi ISIS.
"Kami tak mau, untuk bagian kami dan tak akan setuju untuk bekerja sama dengan Rusia selama mereka terus mengejar strategi yang salah arah," kata Carter.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, AS menolak mengirim delegasi militernya ke Moskow untuk membahas koordinasi serangan udara di Suriah.