REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu perombakan (reshuffle) kabinet kembali mencuat jelang setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku belum pernah diajak membahas reshuffle jilid II ini dengan Jokowi.
"Belum pernah dibicarakan Presiden dengan partai pendukung pemerintah," kata Ketua Fraksi PDIP, Olly Dondokambey di kompleks parlemen Senayan, Kamis (15/10).
Menanggapi isu reshuffle jilid II ini, Olly mengaku partainya tidak terlalu pusing dengan jumlah posisi kader PDIP di kabinet pemerintahan. Bahkan, Olly mengaku tidak terlalu memikirkan reshuffle yang mungkin dilakukan Jokowi dalam waktu dekat.
PDIP, kata dia, tidak memermasalahkan jumlah kursi menteri di kabinet yang dibentuk Jokowi. Keinginan PDIP hanya ingin mendorong pemerintah mengambil keputusan yang tepat. Sebagai partai pendukung pemerintah, imbuh Olly, PDIP juga selalu mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Akibat sikap seperti itu, PDIP yang mengusung Jokowi sebagai calon Presiden RI di pemilu 2014 lalu sering dianggap sebagai partai oposisi. "Banyak yang kita kritisi, seolah orang anggap kita oposisi," ujarnya.
Wacana reshuffle jilid II ini kembali mencuat jelang setahun kepemimpinan Jokowi. Terlebih, dengan bergabungnya PAN menegaskan keinginan Jokowi untuk merubah struktur kabinetnya untuk memberi posisi pada partai berlambang matahari terbit itu di pemerintahan.