Jumat 16 Oct 2015 04:15 WIB

Tahun 2016, Purbalingga Fokus Tanggulangi Kemiskinan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Julkifli Marbun
Pengemis
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pengemis

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Masalah kemiskinan, masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Pemkab Purbalingga pada tahun 2016. Hal itu diakui Pejabat Bupati Purbalingga, Budi Wibowo, seusai penandatanganan nota kesepakatan KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) tahun anggaran 2016, di gedung DPRD setempat, Kamis (15/10).

Dia menyebutkan, tingginya masalah kemiskinan ini, dibuktikan dengan Data Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2013. Dari hasil sensus tersebut diketahui, jumlah warga miskin di Kabupaten Purbalingga masih mencapai sekitar 20,53 persen dari total penduduk Purbalingga saat itu.

"Dari jumlah warga miskin sebanyak itu, sebanyak 7.000 orang mengalami cacat berat sehingga tidak bisa bekerja, sedangkan 13,6 ribu warga lainya menderita penyakit kronis," jelasnya.

Semenyara untuk tahun 2014 lalu, tercatat masih ada 27.533 rumah warga yang masuk dalam kategori rumah tidak layak huni (RTLH), di mana 50,41 persennya tidak memiliki fasilitas buang air besar (BAB). Juga sebanyak 1.159 anak usia sekolah SD dan 2,167 anak usia sekolah SMP, tidak mampu menikmati pendidikan di tingkat yang sesuai dengan usianya, karena alasan ekonomi.

Terkait hal itu, dalam KUA PPAS yang disepakati bersama DPRD kemarin, anggaran yang dialokasikan untuk mengatasi masalah kemiskinan menjadi cukup besar.

"Anggaran untuk penanggulangan kemiskinan tersebut, antara lain digunakan untuk program pemugaran rumah tidak layak huni, jambanisasi, penanganan anak usia sekolah, dan perluasan cakupan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin," jelasnya.

Selain itu, perhatian juga diberikan lebih besar untuk program pelayanan orang dengan kecacatan berat serta melanjutkan program SMK gratis bagi keluarga kurang mampu.

Meski demikian, dia menyebutkan, fokus terhadap upaya penanggulangan kemiskinan, tetap tidak melupakan masalah pembangunan infrastruktur. Menurut Budi, pembangunan infrastruktur yang  yang akan dilakukan pada tahun 2016, antara lain berupa peningkatan kualitas jalan di 50 ruas jalan, pengembangan irigasi dari Bendung Slinga, serta peningkatan destinasi wisata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement