REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak tiga armada bus Arimbi jurusan Bandung mengalami pelemparan batu oleh segerombolan oknum diduga Jakmania. Untuk memastikan keamanan penumpang, sopir bus Arimbi jurusan Kalideres-Bandung menunda keberangkatan hingga keamanan dapat terjamin.
Salah satu sopir bis Arimbi jurusan Bandung-Merak tiba di pool dengan kondisi kaca yang pecah. Sopir bus, Ade (58), mengatakan bis yang ia kemudikan dihujani timpukan batu oleh segerombolan pemuda di kawasan Kebon Jeruk.
"Kejadiannya, tadi malam sekitar pukul 02.30 WIB," terang Ade kepada Republika.co.id saat ditemui di Pool Arimbi Kebon Nanas pada Sabtu (17/10) malam.
Ade mengatakan, setidaknya sudah ada tiga unit bis Arimbi, diantaranya dua unit jurusan Bandung-Merak dan satu unit bis jurusan Rambutan-Merak, yang menjadi korban pelemparan. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, kondisi bis yang dikendarai Ade cukup berantakan. Satu bagian di jendela kiri bis yang dikendarai Ade habis dan serpihan kacanya masih berserakan di lorong bis.
Ade mengaku panik saat pertama kali mengalami pelemparan batu oleh sekelompok pemuda tersebut. Sejauh ini, Ade mengatakan sudah ada sekitar sembilan pelaku pelemparan batu yang diamankan oleh Polsek Kebon Jeruk. Yang cukup membuat Ade prihatin ialah pelaku pelemparan batu yang tertangkap ternyata bocah belia yang usianya masih di bawah 20 tahun.
Pelemparan batu tersebut, lanjut Ade, menimbulkan kerugian yang cukup besar. Untuk satu kaca samping yang rusak, Ade mengatakan perlu sekitar Rp 700 ribu untuk menggantinya. Sedangkan untuk kaca bagian depan, diperlukan biaya yang mencapai jutaan.
"Ditanggung kantor (perbaikannya). Tapi untuk sementara jadi tidak narik, sampai kaca diperbaiki," tambah Ade.
Ancaman pelemparan batu terhadap bis dengan jurusan Bandung tak ayal membuat para sopir bis merasa khawatir akan keselamatan para penumpang di perjalanan. Salah satu sopir bis Arimbi jurusan Kalideres-Bandung, Agus Obet, memilih untuk menunda keberangkatan armadanya. Agus memilih untuk menunda keberangkatan menuju Bandung sampai kepolisian memberi kepastian bahwa jalur yang akan dilewati, khususnya kawasan Kebon Jeruk, terkendali.
"Tetap berangkat, tapi menunggu kepastian keamanan dulu dari Polsek Kebon Jeruk," jelas Agus kepada Republika.co.id.