Ahad 18 Oct 2015 12:16 WIB
Final Piala Presiden

Bis Tolak Angkut, Ratusan Viking Bekasi Terancam Batal ke GBK

Rep: c37/ Red: Damanhuri Zuhri
Bobotoh atau suporter Persib Bandung
Foto: Antara/Agus Bebeng
Bobotoh atau suporter Persib Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 500 orang Bobotoh/ Viking Kabupaten Bekasi terancam batal menonton laga Final Piala Presiden di Gelora Bung Karno, Ahad (18/10) malam akibat pihak bis yang membatalkan secara sepihak.

Korwil Viking Bekasi, Budi, menuturkan pembatalan 15 bis sedang yang akan mengangkut sekitar 500 orang Viking itu dikarenakan kekhawatiran adanya serangan oleh The JakMania saat menuju Jakarta.

"Di titik wilayah timur ada sekitar 15 bis sedang, nanti gabung teman-teman dari Karawang dan lain-lain. Satu bis 35 orang. Tiketnya sudah aman, tapi supirnya yang pada mundur, merasa terancam. Dibatalin secara sepihak," jelas Budi pada Republika di titik kumpul Pasar Bersih Deltamas, Ahad (18/10).

Hingga saat ini, kata Budi, pihak Korwil sedang berusaha mencari pengganti bis. "Mudah-mudahan dapat bisnya. Kita ke Jakarta kan nggak ada niat apa-apa, cuma pengen dukung Persib aja," imbuh Budi.

Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja menyatakan akan membantu Viking Bekasi untuk mencari kendaraan pengganti bis yang batal tersebut. Karena saat ini hari libur, ia tidak bisa mengerahkan kendaraan Pemkab untuk dipinjamkan.

"Rencana ada 15 hingga 20 bis, tapi sekarang ada trouble sedikit, sedang kita cari penggantinya. Mudah-mudahan nanti ada angkutan ke GBK. Kalau di Cibitung sudah berangkat 10 bis dilepas Wakapolres," kata Rohim saat menemui Viking Bekasi di titik kumpul Pasar Bersih Deltamas.

Kendati diisukan akan terjadi banyak keributan, Rohim tetap akan mendukung Viking Bekasi untuk menonton laga final tersebut. Ia sendiri sebagai Ketua Pembina Viking Kabupaten Bekasi berpesan agar Viking Bekasi tetap menjaga nama baik Bekasi.

"Pokoknya Viking Bekasi harus tetap menjaga nama baik Kabupaten Bekasi, tertib disana, suporter yang aktif, tertib jangan memancing keributan," pesannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement