Senin 19 Oct 2015 11:17 WIB

Disiksa Kawan Sekelas, Murid SD Trauma Fisik dan Psikis

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
Bullying (ilustrasi)
Foto: neighborhoodlink.com
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Seorang siswa SD Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, ASP, 6, menderita luka dan trauma psikis akibat kekerasan yang dialami di sekolah. Diduga, kekerasan dilakukan oleh teman sekelas korban.

Berdasarkan keterangan kuasa hukum keluarga ASP, Jefri Santoso, kondisi korban kini sedang dalam perawatan lebih lanjut.

"Dokter yang menangani ASP, mengatakan dia mengalami luka dan pembengkakan di dekat kemaluan. Sampai saat ini pun, dia belum mau masuk sekolah karena trauma," jelas Jefri ketika dikonfirmasi Republika, Senin (19/10).

Sebelumnya, ASP memang sempat mengalami operasi di kandung kemih. Dokter yang menangani ASP sebelumnya menyarankan agar bagian tersebut betul-betul dijaga karena kondisinya belum normal. Karena itu, pihaknya sangat menyesalkan kekerasan yang menimpa bocah kelas satu SD tersebut.

Jefri lantas menjelaskan kronologis dugaan kekerasan yang dialami korban. Berdasarkan penuturan orangtua korban, lanjut dia, pada 18 September lalu ASP mengeluh sakit di badan dan mengingau saat tidur.

"Kedua orangtua ASP, Yessi Caroline dan Aris, lalu menanyakan sebenarnya dia kenapa? Sakit apa? Saat itu baru terungkap bahwa korban sempat dipukul dan ditendang oleh kawan sekelasnya yang berinisial M," tutur Jefri.

Menurut pengakuan ASP, dia ditendang tepat di bagian kemaluan. Tendangan yang dilakukan, katanya, seperti tendangan dalam tae kwon do.

Berdasarkan penjelasan itu, kedua orangtua ASP lalu melapor ke pihak sekolah. Saat itu, pihak sekolah menduga, kekerasan terjadi saat kegiatan tae kwon do pada 11 September.

"Namun, belum bisa dipastikan apakah benar kejadiannya pada 11 September atau bukan. Sebab, sebelum kejadian itu korban mengaku sempat beberapa kali mengalami kekerasan oleh M," tambah Jefri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement