Rabu 21 Oct 2015 18:52 WIB

Kabut Asap Pekat Telan Kota Pekanbaru

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.
Foto: Antara
Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kabut asap kebakaran lahan dan hutan semakin pekat sehingga seakan-akan "menelan" Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, Rabu (21/10). Kondisi kota Pekanbaru sepanjang pagi hingga petang,  cahaya matahari terhalang asap pekat kekuning-kuningan. Langit seperti sedang mendung dan suasana kota pun mencekam.

Pengendara mobil terpaksa menyalakan lampu sejak siang hari. Sementara warga mengeluhkan asap sangat terasa hingga ke dalam rumah. "Semenjak pagi saya buka jendela, warna asap kekuning-kuningan dan menyeramkan. Asap terasa sampai ke dalam rumah," kata seorang warga Pekanbaru, Wanto (45) Rabu (21/10).

Seorang warga lain, Widiarso (32) mengatakan dia mengalami iritasi kulit karena sering berada di luar ruangan saat kabut asap pekat.

Badannya menjadi gatal-gatal sehingga harus ke dokter. Dia mengatakan dokter yang memeriksanya mengatakan dia terkena iritasi kulit karena terpapar asap.

Seorang warga lainnya, Indra Yose (38) mengatakan kondisi asap pekat di Pekanbaru makin mengkhawatirkan terutama bagi anak-anak yang rentan terkena penyakit. Ia mengaku berencana mengungsikan anak-anaknya ke Provinsi Sumatra Barat karena di daerah itu asap lebih tipis.

"Kondisi asap sepertinya sudah berbahaya di Riau ini. Saya akan bawa anak-anak mengungsi ke Sumbar," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, sebagian besar wilayah Riau diselimuti asap pekat dari kebakaran lahan dan hutan, sehingga membuat jarak pandang menurun drastis.

"Jarak pandang di Kota Pekanbaru hanya 300 meter, Dumai 300 meter, Kabupaten Pelalawan 200 meter dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 200 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Asap yang menyelimuti Riau berasal dari kebakaran yang terjadi di daerah itu, seperti di Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Selain itu, kondisi asap makin parah karena kiriman dari kebakaran di Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi. Asap kebakaran membuat kondisi udara di Riau dalam status berbahaya, karena rata-rata di atas 500 indeks standar pencemaran udara (ISPU).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement