REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT -- Upaya pemadaman kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melalui udara terkendala jarak pandang terbatas akibat pekatnya kabut asap.
"Harusnya Selasa kemarin dua helikopter dan pesawat sudah dioperasikan membantu pemadaman kebakaran, tapi mereka terkendala jarak pandang. Asap pekat membuat jarak pandang kurang dari 500 meter sehingga pesawatnya tidak bisa datang," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Sepekan terakhir kabut asap kembali menebal sehingga jarak pandang berfluktuasi tidak sampai 1.000 meter. Dua hari terakhir, jarak pandang pada pagi hari bahkan hanya lima meter sehingga menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu.
Pemadaman melalui udara diarahkan ke lokasi-lokasi kebakaran yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Sayangnya, operasional pemadaman dengan cara bom air tersebut belum bisa dilakukan sesuai harapan.
"Mudah-mudahan jarak pandang 800 meter sehingga heli dan pesawat itu bisa datang. Titik api di Kotim tidak lebih banyak dibanding daerah lain. Titik api di Kotim terbanyak di Kecamatan Teluk Sampit, tapi karena lokasinya di pinggir laut maka asapnya tertiup ke Sampit," kata Supian Hadi.
Supian mengajak seluruh masyarakat untuk membantu menanggulangi masalah ini dengan tidak membakar lahan. Untuk menghindari dampak buruk terhadap kesehatan, masyarakat diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah supaya tidak terhirup asap bercampur debu.
Sementara itu, kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah lokasi. Rabu siang, kebakaran lahan cukup dekat dengan Puskesmas Teluk Sampit sehingga petugas kesehatan di puskesmas tersebut cemas.
"Ini sudah sangat parah. Kalau puskesmas sampai terbakar malah akan sulit karena saya berharap puskesmas bisa terus siaga menangani warga yang datang berobat," kata Kepala Dinas Kesehatan, dr Faisal Novendra Cahyanto.
Faisal yang mendapat laporan dari stafnya terkait kejadian itu, terlihat ikut cemas. Dia tampak menghubungi sejumlah pihak untuk meminta bantuan. Dia mulai tenang setelah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang kemudian mengerahkan petugas untuk memadamkan kebakaran tersebut.