Kamis 22 Oct 2015 11:01 WIB

Hasil Autopsi Buktikan Angeline Kurang Gizi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nur Aini
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --- Sidang perdana kasus penelantaran dan pembunuhan anak yang menyeret nama tersangka Margriet Christina Megawe digelar di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (22/10). Jaksa penuntut umum membacakan sederetan surat dakwaan dimana salah satunya pemaparan hasil autopsi yang menguatkan tuduhan penelantaran anak oleh Margriet.

Jaksa penuntut umum menyampaikan bahwa hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Sanglah membuktikan Angeline semasa hidupnya mengalami kekurangan gizi. Salah satu buktinya adalah lapisan lemak yang ditemukan hanya setebal 0,2 cm di dada dan 0,5 cm di bagian perut.

“Terdakwa tak memberikan asupan gizi yang baik dan layak kepada korban sebagaimana orang tua seharusnya. Terdakwa telah melakukan penelantaran sekaligus diskriminasi terhadap anak,” kata jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (22/10).

Jasad Angeline hanya ditemukan seberat 22 kilogram dengan tinggi badan 120 cm. Ini ukuran tidak ideal untuk anak berusia delapan tahun. Saat diautopsi, tim forensik juga menemukan lambung dan perut Angeline dalam kondisi kosong, tak ada makanan.

Jaksa memaparkan bahwa semasa hidupnya korban nyaris tak pernah diantar ke sekolah. Korban dibiarkan berjalan kaki sejauh dua kilometer dari rumah ke sekolah dan sebaliknya setiap hari. 

Terdakwa juga memberi pekerjaan tak layak pada korban, yaitu memberi makan dan merawat ratusan ekor ayam. Korban dibiarkan mencuci tempat makan dan tempat minum ayam setiap hari. Penampilannya tidak rapi, gigi kusam, sebagian gigi hilang dan berlubang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement