REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panitia pelaksana kesulitan menetapkan komposisi wasit pada Turnamen Habibie Cup di Stadion Gelora Mandiri Parepare, Sulawesi Selatan, 28 Oktober-10 November 2015.
Sekretaris umum panitia pelaksana Habibie Cup 2015 Ibrahim Manisi, saat dihubungi dari Makassar, Jumat (23/10) mengatakan pihaknya memang sangat berhati-hati dalam memilih wasit yang akan bertugas demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan.
"Kami sebenarnya ingin gunakan wasit ISL rekomendasi PSSI karena memiliki pengalaman. Namun kita khawatir jika hal itu justru membuat kita kesulitan mendapatkan izin dari pihak kepolisian. Kita tidak ingin kasus di Lampung yang turnamennya gagal terlaksana," katanya.
Selain masalah perizinan, kata dia, hal yang membuat pihaknya sampai saat ini belum menetapkan komposisi wasit karena khawatir wasit yang ditunjuk itu tidak dapat menjalankan tugasnya secara adil dan sportif.
Jika demikian, kata dia, maka tentu akan merugikan tim yang bertanding khususnya beberapa klub yang sekarang ini begitu royal mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit demi mendatangkan para pemain bintang dari kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Ia menjelaskan, turnamen ini memang harus berjalan lancar karena membawa nama Habibie. Untuk itu, lanjut dia, pihak penyelenggara turnamen akan berupaya meminimalisir segala kemungkinan yang berpotensi menggganggu pelaksanaan.
Pihak penyelenggara, menurut dia, akan lebih dulu bertemu dengan pimpinan baik Wali Kota Parepare, Bupati dan pihak sponsor turnamen Habibie Cup untuk membicarakan masalah tersebut.
"Mudah-mudahan dalam dua hari kedepan sudah bisa menetapkan siapa saja wasit yang akan bertugas pada pelaksanaan Habibie Cup 2015. Kami pada intinya ingin pelaksanaan turnamen berjalan sukses dan lancar," jelasnya.
Berbeda dengan wasit, untuk kesiapan Stadion Gelora Mandiri Parepare, Sulawesi Selatan yang menjadi lokasi pelaksanaan turnamen Habibie Cup 2015 dinilai sudah tidak ada masalah dan siap digunakan.
Pihaknya sejak awal telah melakukan perbaikan pada beberapa item yang selama ini memang rusak seperti pada bagian atap tribun tertutup, kamar ganti pemain, toilet, pagar pembatas stadion serta rumput lapangan.
"Stadion Gelora Mandiri Parepare sudah siap digunakan. Kami juga terus melakukan perawatan untuk rumput lapangan termasuk dengan menyiramnya secara rutin," ujarnya.
Pihak penyelenggara juga mengapresiasi komitmen Wali Kota Parepare dalam mendukung dan menyukseskan turnamen tersebut.
Selanjutnya pihak panitia akan mensterilkan stadion dengan menutup bagi masyarakat umum jelang pembukaan. Dia berharap kerja sama dan dukungan seluruh pihak demi suksesnya pelaksanaan Habibie Cup 2015.
Pelaksanaan Habibie Cup 2015 seharusnya sudah dilaksanakan 25 kali di kota tersebut yakni sejak 1990 hingga 2015. Namun karena kondisi stadion yang tidak mendukung sehingga beberapa kali pelaksanaannya dipindahkan ke daerah lain.
Seperti pada pelakanaann Habibie Cup 1998 yang harus dipindahkan ke Stadion Manding Polewali. Setahun kemudian dipindahkan ke stadion Ganggawa dan tahun 2000 pindah ke stadion Bau Massepe Kabupaten Pinrang, Sulsel.
"Namun untuk tahun ini kita laksanakan di Stadion Gelora Mandiri. Untuk sarana dan prasarana juga telah diperbaiki dan siap digunakan," katanya.