Sabtu 24 Oct 2015 19:21 WIB

Jokowi akan Pelajari Bagaimana AS Membangun Ekonomi Digital dan Kreatif

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di pintu pesawat kepresidenan.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di pintu pesawat kepresidenan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan salah satu tujuan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) adalah mempelajari kisah sukses negara itu dalam mengembangkan ekonomi digital dan kreatif.

"Saya ingin rakyat Indonesia, khususnya dunia usaha nasional, dapat meningkatkan kualitas produksi dan daya saing dengan memanfaatkan teknologi," kata Presiden dalam konferensi pers sebelum keberangkatan ke AS di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Sabtu.

Menurut Presiden, pengembangan ekonomi digital dan kreatif, manfaatnya akan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang berada di pedesaan.

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ-2, Sabtu Sore pukul 17.45 WIB lepas landas dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Washington DC, Amerika Serikat, guna melakukan kunjungan resmi selama lebih kurang lima hari di AS.

Menurut Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, kunjungan resmi Presiden Jokowi yang merupakan undangan resmi Presiden AS Barack Obama ini, bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-AS, utamanya di bidang perdagangan dan investasi, ekonomi digital dan kreatif, pengembangan toleransi, dan demokrasi.

Dalam kunjungan ini, menurut rencana, selain tentu saja bertemu Presiden Obama, Presiden Jokowi juga akan melaksanakan serangkaian pertemuan dengan pengusahan AS dan akan menyampaikan policy speech di Brooking Institute yang merupakan think thank berpengaruh di dunia.

"Dengan ini diharapkan akan mendorong investasi ke Indonesia yang manfaatnya akan dirasakan oleh rakyat Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Tema kunjungan resmi ke AS kali ini adalah "Mengembangkan Kemitraan Strategis untuk Perdamaian dan Kesejateraan Bersama".

Menurut Ari, hal itu menggambarkan keyakinan Presiden Jokowi bahwa Indonesia dan AS merupakan dua negara dan bangsa yang besar. Sehingga kerja sama di antara keduanya bukan hanya dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat di kedua negara namun juga akan memberi manfaat bagi stabilitas dunia.

Sebelum menutup pernyataan persnya, Presiden menyampaikan bahwa dirinya akan tetap memantau perkembangan situasi dan kondisi di tanah air.

"Meskipun saya meninggalkan tanah air untuk beberapa waktu, saya akan terus memantau detik demi detik, menit demi menit, terutama dalam pengendaliaan kebakaran hutan dan lahan serta penanganan korban kabut asap," tegas Presiden.

Presiden juga telah memberi instruksi kepada Wakil Presiden dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta menteri-menteri terkait lainnya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam penangan kabut asap. "Padamkan api, hilangkan asap, dan segera bantu korban kabut asap," kata Presiden.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement