Ahad 25 Oct 2015 11:34 WIB

Api di Hutan tak Kunjung Padam, Hewan Buas Masuki Perkampungan

Seorang petugas BPBD Propinsi Sumatra Selatan berjalan diantara lahan yang terbakar di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumsel. Jumat (9/10).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Seorang petugas BPBD Propinsi Sumatra Selatan berjalan diantara lahan yang terbakar di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumsel. Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PENUKAL ABAB -- Perkampungan warga di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatra Selatan, sejak dua pekan terakhir ini dimasuki sejumlah binatang buas. Kondisi ini terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan yang melanda daerah tersebut.

Akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), sejumlah binatang buas seperti biawak, babi hutan, kera dan ular berkeliaran masuk perkampungan warga. Kardi (45 tahun), warga Desa Suka Maju Kecamatan Talang Ubi mengatakan, banyak warga memergoki hewan buas di pekarangan rumahnya.

Menurut dia, keadaan ini membuat warga di dekat kawasan hutan yang terbakar menjadi cemas, terutama atas masuknya binatang jenis ular dan babi hutan ke perkampungan penduduk. Sejak beberapa pekan lalu ketika terjadi kebakaran lahan milik PTPN 7 yang tidak dikelola dan kebun warga di sekitarnya, warga sering melihat ular, kera, biawak dan babi hutan berkeliaran masuk perkampungan dan dikuatirkan membahayakan keselamatan jiwa penduduk setempat.

"Saya khawatir ular, kera serta biawak bisa menyerang warga. Terkadang warga terpaksa membunuh hewan tersebut karena membahayakan keselamatan jiwa warga," katanya.

Hewan lainnya yang juga dikhawatirkan adalah babi hutan dan kera, karena selama musim kemarau ini mengganggu dan merusak kebun atau tanaman warga. Menurut Herman, warga lainnya, dalam tiga hari ini tercatat warga sudah membunuh lima ekor ular jenis munti masak, karena sangat beracun membahayakan seselamatan jiwa manusia. Warga tidak mau mengambil risiko ketika bertemu atau melihat ular jenis tersebut, maka langsung diburu dan dibunuh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement