REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Indef Ahmad Heri Firdaus menilai Indonesia belum siap bergabung dengan perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Kalau memaksakan gabung, Indonesia dikhawatirkan hanya akan menjadi pasar yang empuk bagi para anggota TPP.
Menurut Heri, masih banyak hal yang perlu diperbaki sebelum bergabung dengan TPP. Indonesia dinilai masih tertinggal dalam hal daya saing tenaga kerja, produktivitas industri, dan daya saing produk.
"Ekonomi kita selama ini juga terlalu lebih kuat dari sisi konsumsi, bukan produksi. Kalau ini tidak bisa diubah, kita hanya akan menjadi pasar dalam TPP," kata Heri kepada Republika.co.id.
Karena itu, pemerintah disarankan untuk menyiapkan betul peningkatan daya saing produk dalam negeri sebelum memutuskan bergabung dengan TPP. Jangan sampai, kata dia, TPP hanya mempermudah akses negara lain untuk memasarkan produknya ke Indonesia.
"Tapi, produk-produk kita juga harus bisa merambah negara-negara yang menjagi anggota TPP," kata dia.
Niat Indonesia untuk bergabung TPP disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Presiden AS Barack Obama dalam lawatannya ke Amerika Serikat pekan ini.