Selasa 27 Oct 2015 17:16 WIB

Kawasan Transmigrasi Jadi Pusat Ekonomi Baru

Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.
Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program transmigrasi telah menjadi peletup lahirnya kota-kota baru di Indonesia. Daerah yang sebelumnya tertingal dan tak tersentuh pembangunan, kini tumbuh menjadi daerah maju melalui program transmigrasi.

“Transmigrasi ini menjadi alat untuk menyebar pembangunan hingga merata ke seluruh Indonesia. Banyak daerah yang semula tidak terjangkau pembangunan, kini sudah makmur dan akan menjadi kota-kota baru yang maju,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, kemarin.

Marwan mengatakan, hingga kini telah dibangun 3.608 satuan permukiman (SP) transmigrasi yang berada di 619 kawasan transmigrasi, di antaranya berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berupa 1.183 desa definitif, 385 eks satuan permukiman transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan, 104 eks satuan permukiman transmigrasi mendukung terbentuknya ibu kota kabupaten, serta dua ibu kota provinsi.

Dengan berkembangnya pusat pertumbuhan baru tersebut, lanjut dia, aktivitas sosial ekonomi menjadi semakin hidup dengan tersedianya peluang usaha dan kesempatan kerja yang menyerap tenaga kerja kurang lebih 4 juta hari orang kerja, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.

“Terbentuknya 10.368 wirausaha transmigrasi mandiri ini tergabung dalam 22 Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans). Kemudian berkembang juga lembaga-lembaga sosial ekonomi sehingga lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Transmigrasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yakni dengan mewujudkan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi sebesar kurang lebih 19,10 persen dari pusat pertumbuhan wilayah di Indonesia. Hal itu dihitung berdasarkan fakta bahwa ada dua kawasan yang menjadi ibu kota Provinsi dan 104 daerah sebagai ibu kota kabupaten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement