REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuberkulosis (TB) kini menjadi penyakit menular mematikan yang hampir bersaing dengan penyakit HIV/AIDS. Ini menjadi kali pertama HIV/AIDS dapat disaingi oleh penyakit lain.
World Health Organization (WHO) merilis temuan tersebut pada Rabu, (28/10). Pada keterangan itu dijelaskan, sebanyak 1,1 juta orang meninggal karena TB pada 2014. Dalam periode yang sama, HIV/AIDS membunuh 1,2 juta orang di seluruh dunia, termasuk 400 ribu yang terinfeksi HIV dan TB sekaligus.
Reuters, Kamis (29/10) melansir direktur program WHO TB, Mario Raviglione mengatakan,laporan itu mencerminkan kenaikan dramatis dalam akses terhadap pengobatan HIV/AIDS dalam satu dekade terakhir. Sehingga dapat membantu banyak orang bertahan hidup dari penyakit itu, tapi juga mencerminkan perbedaan dalam pendanaan untuk dua pembunuh global.
"Kabar baiknya adalah bahwa intervensi TB telah selamat kurang lebih 43 juta orang sejak 2000," ujar Raviglione.
Laporan WHO tersebut didapatkan dari data 205 negara dan teritori di seluruh aspek TB. Termasuk bentuk-bentuk yang resistan terhadap obat, penelitian, dan pengembangan, dan pembiayaan.
Ditemukan bahwa enam juta kasus baru TB dilaporkan ke WHO pada 2014. Angka tersebut kurang dua pertiga dari 9,6 juta orang di seluruh dunia yang telah jatuh sakit karena TB tahun lalu
Reviglione mengatakan, kesenjangan pendanaan adalah isu utama. Dia mencatat dana internasional untuk HIV/AIDS adalah 10 kali lebih tinggi dibandingkan TB. Sebanyak 8 juta dolar AS digunkan untuk intervensi HIV/AIDS. Sedangkan untuk penanganan TB totoal dana yang dianggarkan adalah 800 ribu dolar AS.
Perbedaan yang menonjol ini karena HIV/AIDS sangat memengaruhi negara-negara miskin di Afrika. Sedangkan TB adalah lebih umum di negara-negara seperti India dan Cina, yang lebih mampu membiayai usaha dalam negeri mereka sendiri untuk mengatasi infeksi TB.
Meski begitu, tetap ada celah sebesar 1,4 miliar dolar AS pada jumlah dana yang dibutuhkan untuk intervensi TB pada 2015. Raviglione mengatakan sekarang saatnya untuk memulai pendanaan untuk TB agar lebih bisa mengendalikan kematian yang lebih banyak akibat penyakit tersebut.