REPUBLIKA.CO.ID, Jenazah seniman Suyadi atau yang lebih terkenal dengan panggilan Pak Raden disemayangkan di rumahnya di Jalan Petamburan 3 No 27, Jakarta Pusat.
Manajer Pak Raden Prasodjo Chusnato mengatakan jenazah Pak Raden disemayamkan di rumah itu sejak pukul 24.00 WIB. Suyadi meninggal dunia pada Jumat sekitar pukul 22.20 WIB di Rumah Sakit Pelni pada usia 82 tahun. Menurut rencana, keluarga akan memakamkan jenazah Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
Seniman kelahiran Jember itu dikenal dengan perannya sebagai Pak Raden, karakter antagonis dalam serial sandiwara boneka Si Unyil yang ditayangkan TVRI pada era 1980-an.
Sejak sekolah dasar dia sudah tertarik dengan dunia menggambar, awalnya pada gambar-gambar dalam buku pelajaran membaca. Tetapi orang tuanya, seorang Patih di Surabaya yang bernama Subekti Wirjokoesoemo, tidak membolehkan dia belajar menggambar.
Tahun 1940-an, ia bersekolah di ELS (Europese Lagere School), sekolah setingkat Sekolah Dasar khusus untuk anak kulit putih dan anak pribumi dari golongan tertentu. Ia kemudian melanjutkan sekolah ke VHO (Voorbereindend Hoger Onderwijs) dan Geneskundige Hoge School (sekarang SMA 2), Surabaya, Jawa Timur.
Pak Raden kemudian meneruskan kuliah di jurusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (1952) dan setelah lulus kuliah dia mengikuti program beasiswa Pemerintah Prancis ke Paris selama 1961-1964. Di Paris, ia bekerja sebagai tenaga animator di Les Cineast Associest dan pelukis animasi Les Film Martin Boschet.
Ia kemudian memilih keluar dari pekerjaannya dan memutuskan bekerja penuh sebagai perupa. Persisnya, ilustrator atau senirupa aplikasi.
Beberapa warga menyatakan kedukaan mereka atas kepergian Pak Raden lewat media sosial Twitter. "#RIPpakraden semoga surga menjadi tempat terindah pak. matur nuwun sdh menemani masa kecil saya setiap minggu pagi," demikian kicauan salah satu pengguna Twitter.
Aktor Vino G Bastian juga ikut berduka. "Selamat jalan Pak Raden..#RIPPakRAden," demikian cuitan akun @_VinoGBastian.