REPUBLIKA.CO.ID,PULANG PISAU -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi proyek pembuatan kanal bersekat di lahan hutan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Posko Pembuatan Blocking Kanal dalam rangka penanggulangan bahaya asap di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB.
"Dulu sebulan lalu kita ke sini, hutan lahan gambut ini kebakaran. Dulu tidak ada air. Lahan gambut mudah terbakar. Sekarang ada kanal bersekat ini. Ini terus kesana tembusnya ke Sungai Kahiyang. Air ini selalu ada. Kalau ada air terus, ini akan merembes ke gambut di kanan kirinya. Itu yang menyebabkan tidak akan kebakar," kata Presiden setelah meninjau pembuatan kanal bersekat.
Jokowi meninjau langsung pembuatan kanal bersekat dan masuk ke lahan hutan gambut yang bekas terbakar didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri PMK Puan Maharani, dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono.
"Ini sudah dikerjakan sebulan, sudah kelihatan, sekatnya kelihatan, embungnya kelihatan. Nanti kita perluas di semua lokasi yang rawan kebakaran di semua provinsi," katanya.
Ia mengatakan pembuatan kanal bersekat akan terus dilakukan tanpa henti untuk meminimalisir kebakaran hutan.
Pembuatan kanal kata dia akan dilakukan di semua provinsi dengan hutan dan lahan yang rawan terkena kebakaran, terutama di lahan gambut.
"Pertama kanal, kedua pencegahan. Kalau api baru satu titik, daerah harus padamin, Kabupaten harus madamin cepet. Kalau sudah 5-10 itu provinsi padamin. Itu tugas otonomi daerah. Kalau apinya sudah sulit, baru pusat," katanya.
Sedangkan upaya lain yakni penegakan hukum yang akan terus dilakukan dimana telah dilakukan penetapan tersangka baik institusi mau perorangan sebanyak 254 kemudian meningkat menjadi 270.
"Semua (regulasi) masih dirataskan, entah perpu, perpes, nanti, karena ini menyangkut semuanya," katanya.
Hujan gerimis turun pada kesempatan kunjungan itu bahkan sepanjang jalan menuju wilayah Pulang Pisau yang terletak sekitar hampir satu jam dari pusat Kota Palangkaraya.
Sebelumnya sekitar sebulan lalu, Jokowi pernah mengunjungi wilayah itu ketika kabut asap masih sangat pekat.
Wilayah itu kemudian dikembangkan sebagai proyek percontohan penanganan kebakaran lahan dan hutan dengan cara pembuatan kanal bersekat.
Dalam proyek itu kanal primer yang dibangun sepanjang 300 m di 28 titik dengan 1,5 m lebar dan kedalaman 3 m. Sedangkan kanal sekunder sepanjang 7 km dengan posisi kanan dan kiri jalan berukuran lebar 4 m dan kedalaman 6 m.
Sementara kanal tersier antar embung dibuat sepanjang 7 km dengan lebar 1 m dan kedalaman 1 m.Sedangkan embung besar berukuran 20x30x6 m di 2 titik dan embung kecil berukuran 10x10x3 m di 28 titik.
Fungsi embung tersebut sebagai tempat penampungan air sehingga kanal tidak kering saat kemarau. Material untuk blocking yakni pasir dan tanah.
Selain di Pulang Pisau, proyek serupa akan dikembangkan di Sumatera Selatan meliputi Ogan Kemering Ilir dan Musi Banyuasin.