Ahad 01 Nov 2015 11:03 WIB

Restorasi Lahan Gambut Perlu Kesepakatan Nasional

Shalat istisqa di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).
Foto: Dewan Masjid Indonesia
Shalat istisqa di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pentingnya restorasi lahan gambut untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pada masa mendatang.

"Langkah yang paling penting adalah penyelesaian lahan gambut karena asap itu yang terbesar datang dari lahan gambut," kata JK setelah melaksanakan Shalat Istisqa' di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (1/11).

Menurut Wapres, upaya restorasi lahan gambut membutuhkan kesepakatan nasional karena membutuhkan teknologi dalam penerapannya. Dia menambahkan Indonesia akan melakukan konferensi lahan gambut internasional sebagai upaya diskusi restorasi lahan gambut Indonesia.

"Itu sedang dilaksanakan oleh Menkopolhukam dan diatur oleh Kementerian Kehutanan karena kita harus punya kesepakatan nasional terlebih dulu," jelas JK.

Selain itu, JK juga menjelaskan korban bencana asap karlahut berpotensi terkena penyakit berkepanjangan.

"Kalau anak-anak sudah sejak kecil terkena asap, pasti timbul penyakit jangka panjang dan sekarang kita selesaikan (bencana asap)," kata Wapres.

Sejumlah upaya juga dilakukan pemerintah untuk memadamkan karlahut seperti memicu hujan dengan menebarkan garam yang menyimpan uap air.

Wapres telah menginisiasi Shalat Istisqa' Nasional di Masjid Istiqlal dengan harapan agar Allah SWT segera menurunkan hujan. Para menteri juga turut melaksanakan Shalat Istisqa', antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement