Ahad 01 Nov 2015 18:04 WIB

Ada 19 Titik Kemacetan di Kota Bekasi

Kemacetan di jalan tol
Foto: Pandega/Republika
Kemacetan di jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota AKP Bayu Pratama mengatakan laju pertumbuhan kendaraan di wilayah setempat tidak sebanding dengan penyediaan infrastruktur jalan sehingga memperparah kemacetan.

"Kami mencatat saat ini ada sedikitnya 19 titik kemacetan lalu lintas di Kota Bekasi akibat jalannya tidak bisa menampung volume kendaraan," katanya, Ahad (1/11).

Data melalui Samsat setempat mencatat, ada sekitar 1,5 juta unit kendaraan yang melintasi Kota Bekasi setiap harinya, sebanyak 70 persen berjenis sepeda motor, dan 30 persen roda empat.

Bahkan, setiap harinya Samsat Kota Bekasi menerima permohonan pembuatan surat identitas kendaraan sebanyak 300 unit kendaraan roda dua dan 20 unit kendaraan roda empat.

"Kemacetan lebih banyak terjadi karena kendaraan pribadi. Kendaraan yang ada saat ini tidak sebanding dengan pembangunan jalan," katanya.

Bayu mengatakan, penyebab kemacetan lainnya dikarenakan adanya oknum pengendara kendaraan pribadi maupun umum yang melanggar rambu lalu lintas.

"Sejumlah titik kemacetan tersebut terjadi di jalan protokol, stasiun dan pusat perbelanjaan," katanya.

Lokasi kemacetan tersebut di antaranya Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, Pasar Baru Bekasi Timur, Pasar Jatiasih, Komsen, Perempatan Rawa Panjang, Grand Mal Bekasi, Perempatan Bulak Kapal, Pasar Kecapi, gerbang Tol Bekasi Timur, Sumberarta dan lokasi lainya.

Bayu berharap agar seluruh pihak terkait dapat bersama-sama mengatasi kemacetan lalu lintas melalui kewenangannya masing-masing.

"Termasuk para pengendara yang juga harus patuh pada rambu lalu lintas dan disiplin berkendara di jalan," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement