REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak Bogor, Ahad (15/9/2024), murni karena kapasitas berlebih di kawasan tersebut dari jalan raya. Bahkan akses tempat wisata di kawasan itu tidak bisa menampung banyaknya kendaraan pengunjung yang datang.
"Kemacetan di Bogor, murni karena over kapasitas, pengaturan lalu lintas yang dilakukan tiap masa liburan belum berjalan efektif karena pergerakan sudah macet, saling mengunci," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat dikonfirmasi di Bandung, Senin (16/9/2024).
Selain itu, menurut Herman, akses jalan alternatif menuju kawasan Puncak Bogor banyak yang sempit. Dan biasanya, jalan alternatif itu digunakan pengendara sepeda motor, sehingga menambah sulit petugas dalam menerapkan sistem buka tutup jalan.
"Banyaknya jalan alternatif menuju atau dari puncak juga menyulitkan pengaturan tutup buka lalu lintas, khususnya mengatur pergerakan roda dua," kata Herman.