Senin 02 Nov 2015 13:28 WIB

Motif Bunuh Diri Kanitlantas Masih Kuat Soal Asmara

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi bunuh diri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polsek Cipondoh hingga Senin (2/11) masih mendalami motif lain yang menyebabkan tewasnya Kanit Lantas Polsek Cipondoh, Iptu Budi Riyono. Polisi masih belum temukan motif lain yang menyebabkan Iptu Budi menghabisi nyawanya sendiri. 

"Penyelidikan oleh pihak kami dan Polres Metro Tangerang belum mengarah kepada adanya motif maupun tersangka," ujar Kapolsek Cipondoh, Kompol Paryanto ketika dikonfirmasi, Senin (2/11).

Dia menegaskan, hingga saat ini motif asmara masih diduga kuat menjadi satu-satunya penyebab bunuh diri yang dilakukan Iptu Budi. Keterangan saksi, hasil autopsi dan olah TKP masih digunakan sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada saksi dan barang bukti baru yang diperiksa.

"Penyelidikan tetap akan berlanjut," kata Paryanto.

Diberitakan sebelumnya, Iptu Budi Riyono, ditemukan meninggal dunia  di Cluster Griya Kenanga, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Sabtu pagi. Polisi memastikan ada dua luka tembak di atas telinga kanan korban. 

Sehari sebelum tewas, Jumat (30/10) malam, Budi datang ke Cluster Griya Kenanga untuk keperluan menginap. Budi diketahui menginap di rumah teman dekat yang belakangan diketahui sebagai WIL-nya, Helin Herlina, dengan alasan akan ada kegiatan pada Sabtu.

Menurut keterangan saksi,  Budi menembakkan senjata api miliknya ke arah kepala. Adapun empat orang saksi dalam kejadian tersebut adalah Helin, Ritanti, Nurjanah dan Nuryadi. Helin, Ritanti dan Nuryadi merupakan warga Tangerang, sementara Nurjanah adalah warga Jakarta Timur. 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement