REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, pembangunan di daerah perbatasan jika dilakukan dengan tepat, akan mampu menjadi daya tarik bagi negara-negara lain. Sehingga, daerah perbatasan tersebut mampu menjadi etalase bagi negara-negara tentangga untuk melihat kekayaan dan keragaman budaya Idonesia.
Ia mengharapkan daerah perbatasan bisa menjadi gerbang aktivitas ekonomi Indonesia. "Kita ingin menjadikan daerah perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan Indonesia," kata dia di Jakarta, Selasa (3/11).
Selain itu, kata Marwan, setiap kalangan masyarakat bisa terlibat dalam upaya pengembangan daerah perbatasan. Sebab menurutnya, pembangunan di daerah perbatasan ini tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Tetapi, semua pemangku kepentingan harus berpartisipasi aktif dengan mengambil peran masing-masing.
"Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, namun juga kalangan dunia usaha dan masyarakat pada umumnya sangat diperlukan," tambah Marwan.
Karena itu, ia berkomitmen mempercepat pembangunan daerah perbatasan melalui program Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI). Program tersebut adalah upaya mengembangkan dan memberdayakan daerah perbatasan menjadi beranda negara yang berdaulat, berdaya saing dan aman.
"Termasuk mendorong daerah perbatasan menjadi pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan internasional, simpul utama transportasi dengan negara-negara tetangga dan pusat pertumbuhan ekonomi," ucap Marwan.