REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Skandal terbaru Vatikan kembali menjadi bahan perbincangan, Selasa (3/11), menyusul keluarnya buku baru yang menjelaskan secara detail mismanajemen Gereja Katolik Roma itu. Terungkapnya masalah ini diyakini juga semakin mempersulit langkah Paus Francis melakukan reformasi keuangan.
Buku itu ditulis oleh jurnalis Italia Gianluigi Nuzzi berjudul "Merchants in the Temple" atau "Saudagar di Kuil Suci" yang rencananya baru akan diterbitkan pada Kamis pekan ini.
Namun Associated Press telah mendapatkan salinan buku tersebut. Buku kedua ini keluar setelah Vatikan menangkap dua anggota Komisi Reformasi Keuangan Paus Francis karena diduga membocorkan dokumen rahasia.
Dalam dokumen rahasia yang ditulis dalam buku terungkap potensi kehilangan pendapatan Vatikan senilai jutaan euro dari persewaan. Skandal tersebut juga memicu perpecahan antara uskup-uskup serakah dan mereka yang ingin bersikap profesional.
Vatikan menggambarkan buku itu sebagai buah dari pengkhianatan dari kepercayaan yang telah diberikan Paus. Sementara penulis mengambil keuntungan dari tindakan 'haram' yakni pencurian dokumen rahasia.
"Publikasi atas masalah ini tidak akan menolong untuk membangun kepercayaan dan kejelasan. Sebaliknya hanya akan membuat bingung dan memicu kesimpulan yang tendensius," ujar Vatikan dalam pernyataannya.