Selasa 03 Nov 2015 17:08 WIB

100 Desa di Purwakarta Kekeringan

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Nur Aini
Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sedikitnya 100 desa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dilanda kekeringan saat musim kemarau tahun ini. Kekeringan ini, berakibat warga kesulitan mendapatkan air bersih. 

Karena kondisi itu, pada 2016 mendatang pemkab setempat berjanji akan memberikan solusi atas masalah ini. Caranya, dengan membeli seluruh sumber mata air.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, kekeringan tahun ini begitu parah. Warga di 100 desa, tak bisa menikmati air bersih. Jangankan untuk bercocok tanam, guna memenuhi kebutuhan dapur saja airnya tidak ada. Kondisi tersebut membuat SMS Center bupati selalu penuh dengan keluhan mengenai air bersih ini.

"Karena itu, setiap hari kami perintahkan PDAM untuk mengirimi air bersih ke warga," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (3/11).

Meski demikian, cara pengiriman air tersebut dinilai sangat merepotkan. Sebab, 14 armada tanki air hilir mudik menyambangi rumah-rumah warga. Biaya yang telah dikeluarkan pemkab untuk membeli air PDAM juga terus membengkak, sudah lebih dari Rp 500 juta.

Karena itu,bupati menilai di tahun depan harus ada solusi untuk mengatasi kekeringan ini. Salah satunya, pemkab membeli sumber mata air. Saat ini, sudah ada 100 titik sumber mata air yang telah diinventarisasi. 

Nanti, setelah dibeli pemda, sumber mata air itu pengelolaanya akan diserahkan ke masing-masing desa. Warga harus bisa menjaga dan melindungi sumber mata air itu. "Tidak boleh kering, rusak, atau airnya dijual ke daerah lain," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement