Kamis 05 Nov 2015 01:10 WIB

Jalur Truk Sampah DKI akan Dibuka

Rep: c26/ Red: Teguh Firmansyah
Truk pengangkut sampah mengantre di Tempat Pembuangan Sampah Sementara kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (4/10).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Truk pengangkut sampah mengantre di Tempat Pembuangan Sampah Sementara kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (4/10).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebersihan  DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Pemkab Bogor untuk menyelesaikan soal penahanan truk sampah di Cileungsi sejak Senin (2/11) lalu.

Setelah pertemuan tersebut, ia mengatakan jalur yang sempat ditahan ormas itu sudah bisa dibuka. Mulai pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB jalur tersebut bisa dilalui truk yang akan menuju Bantargebang. "Jam 21.00 malam ini sampai dengan 05.00 jalur Cileungsi bisa dibuka sampai seterusnya," kata Isnawa kepada Republika, Rabu (4/11).

Dari pertemuan tersebut, ke depan akan ada program kerja sama antisipasi dampak negatif pengiriman sampah. "Tadi Pak Sekda DKI sudah menggelar pertemuan dengan Bupati Bogor beserta jajaran didampingi Kadinsih DKI, Kadishub DKI dan biro Tata Pemerintahan. Bertempat di pendopo Kab Bogor. Kedepan akan dibahas bersama program kerja sama atau MoU antara DKI dengan Kab Bogor," ujarnya.

Pemprov DKI dan Pemkab Bekasi juga akan bekerja sama menjaga kebersihan akses jalur pengiriman sampah. Jadi, tidak ada lagi keluhan akibat bau hingga air licit yang menetes dari truk.

Selain itu ia menyebutkan akan menugaskan street sweeper di jalan yang biasa dilewati truk sampah. Agar air licitnya tidak menyebabkan bau menyengat. Sebelumnya ratusan truk sampah DKI diadang warga Cileungsi. Keberadaan truk tersebut diprotes karena menimbulkan bau menyengat akibat air licit yang bocor dari truk yang lewat. Akibatnya ribuan ton sampah tidak bisa diangkut ke Bantargebang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement