Rabu 04 Nov 2015 23:03 WIB

Fuad Bawazier: Reshuffle tak Jauh dari Bagi-Bagi Jatah

Rep: C15/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Fuad Bawazier
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Fuad Bawazier

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier mengatakan reshuffle yang akan dilakukan oleh presiden dalam waktu dekat tak jauh dari bagi-bagi jatah. Hal ini dikarenakan Jokowi sendiri naik jadi presiden tak lepas dari dukungan banyak pihak yang punya kepentingan.

Fuad menilai saat ini majunya Presiden tak lepas dari kendaraan partai politik. Sehingga ketika menjabat maka kepentingan politik kerap menjadi terdepan ketimbang kepentingan rakyat.

"Nah Presiden ini juga tak lepas dari dukungan korporasi. Misal saja kenapa para mafia kebakaran hutan tak diungkap tak pernah ada alasan yang jelas. Jadi warga mengira ya ini tak lepas dari kepentingan politik," ujar Fuad di diskusi Resuffle Jilid II di Tomang, Rabu (4/11).

Tak lepasnya kepentingan politik di isu resuffle ini menurut Fuad tak lepas juga dari pengaruh Amandemen UUD 45. Sebelum amandemen kekuatan negara tak hanya terfokus pada partai politik saja. Sehingga presiden punya hak prerogatif yang kuat ketika hendak menempatkan orang orang yang tepat dalam kabinetnya.

Fuad menilai Presiden harus bisa bergain dengan para pemilik partai agar bisa menempatkan orang profesional dalam posisi menteri. Fuad berharap Presiden melakukan resuffle bukan sekedar bagi bagi jatah. Presiden harus mengedepankan kepentingan rakyat juga untuk nama baiknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement