REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Advokat Perlindungan Hewan sedang mencari rumah baru untuk sejumlah anjing yang pada awalnya untuk dikonsumsi dan dijual bebas di pasar daging di Korea Selatan.
Menurut Kepala Organisasi Perlindungan Hewan Oregon, Humane Society, anjing tersebut akhirnya diputuskan untuk dikirim kembali ke AS karena peternak di Korea Selatan telah mengubah areal peternakan mereka menjadi sawah.
Sebanyak sembilan dari 25 anjing yang diselamatkan oleh "Humane Society" dari barat daya Washington telah diadopsi dan 78 anjing lainnya dari peternakan yang sama di Korsel telah diselamatkan oleh tempat penampungan lain di Washington dan California, kata presiden dari sebuah lembaga nonprofit Vancouver, Stacey Graham di Washington.
Anjing-anjing yang diambil itu terdiri atas berbagai ras antara lain Japanese Mastiff atau yang dikenal sebagai anjing Tosa, yang bobotnya bisa mencapai 59kg, ada lagi jenis Jindo asal Korea, jenis anjing pemburu yang ukurannya sebesar anjing Akita asal Jepang.
Hewan-hewan itu dibeli oleh Internasional "Humane Society" sebagai usaha untuk membujuk 17.059 peternak anjing di Korea Selatan menghentikan kegiatan membesarkan anjing domestik untuk dikonsumsi dagingnya.
Organisasi tersebut memperkirakan sebanyak dua juta anjing dibesarkan dan disembelih di Korea Selatan setiap tahunnya. "Anjing-anjing itu dibesarkan di dalam kandang dan lingkungan sekitarnya, dan tidak pernah diberi pengikat. Kebanyakan mereka berumur satu hingga tiga tahun, walau sudah dewasa anjing itu bertingkah seperti bayi raksasa karena tidak tahu apapun tentang dunia," kata Graham.
Pekerja di penampungan anjing menghabiskan waktu enam minggu untuk menolong anjing tersebut agar dapat berteman dengan manusia dan melatih mereka cara berjalan dengan pengikat dan merespons perintah sederhana sebelum mereka diadopsi.
Humane Society Internasional terus mencari dukungan menentang kebiasaan warga Korea Selatan yang mengonsumsi daging anjing menjelang Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.