Jumat 06 Nov 2015 11:22 WIB

Ekonomi Jatim Tumbuh Lebih Baik daripada Nasional

Rep: Andi Nurroni/ Red: Andi Nur Aminah
Aktivitas perdagangan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas perdagangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Provinsi Jawa Timur (Jatim) mempertahankan tren pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Pada triwulan III-2015, ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional, sebesar 4,73 persen. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim melaporkan, dari segi lapangan usaha, pertumbuhan terjadi di hampir semua sektor. Kecuali kategori pengadaan listrik, gas dan produk es. Pertumbuhan paling tinggi disumbang sektor jasa pendidikan, sebesar 7,41 persen. 

Kepala BPS Jatim Sairi Hasbullah menyampaikan, sejumlah lapangan usaha dengan kontribusi terbesar mengalami pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Ia mencontohkan, industri pengolahan yang memiliki share 28,6 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim tumbuh sebesar 5,6 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional, sebesar 4,3 persen.

Sektor perdagangan, yang memiliki share 17,6 persen terhadap PDRB Jatim, juga tumbuh sebesar 6,39 persen. “Angka tersebut, jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional, sebesar 1,49 persen,” ujar Sairi saat merilis Berita Resmi Statistik (BRS) di kantor BPS Jawa Timur di Surabaya, Kamis (5/11). 

Meski begiitu, Sairi mengatakan, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat melambat. Pada triwulan III-2014, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Jatim mampu mencapai 5,89 persen.

Namun Sairi mengatakan di tengah memburuknya situasi perekonomian dunia dan nasional, perekonomian Jatim relative lebih stabil. “Ini karena Jawa Timur memiliki keseimbangan, antara basis industri dan ekonomi rakyat melalui UMKM,” ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement