Jumat 06 Nov 2015 21:38 WIB

Sampah di Sejumlah TPS di Jakarta Sudah Menggunung

Rep: c23/ Red: Maman Sudiaman
Sampah
Foto: RTC/Rifa Nurfauziah
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengangkutan sampah di Jakarta masih terhambat. Buktinya, penumpukan sampah di beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) masih terjadi. Ini lantaran adanya keterlambatan pengangkutan sehingga banyak sampah menumpuk bahkan menggunung di sejumlah TPS.

Pemandangan tumpukan sampah itu semisal terjadi di TPS yang ada di Jalan Mandala V, Cililitan, Jakarta Timur, misalnya. Di TPS tersebut, sampah masih menggunung dan belum terangkut.

Juanda (41 tahun), seorang warga yang tinggal tak jauh dari TPS tersebut mengatakan, biasanya, sampah-sampah tak pernah menggunung. "Ini sudah diangkut sekali tadi pagi, tapi masih menggunung," ujarnya pada Republika, Jumat (6/11).

Ia mengaku tak mengetahui apakah sisa sampah di TPS dekat rumahnya akan diangkut lagi atau tidak. "Soalnya biasanya truk yang tadi pagi angkut (truk) datang lagi pas siang. Tapi ini belum ada," tuturnya.

Pemandangan serupa tampak di TPS Pasar Minggu. Gunungan sampah telah meluber hingga ke jalan. Johar Taufik (38), salah satu petugas di TPS Pasar Minggu mengungkapkan, hari ini baru satu truk sampah Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang mengangkut. "Itu (truk) juga belum jalan. Kita masih tunggu truk-truk lain," ujarnya.

Hal tersebut, kata Taufik, memang di luar kebiasaan. Karena sebelum adanya polemik pengiriman ke Bantargebang, pada siang hari, sampah-sampah di TPS Pasar Minggu, telah terangkut dan tidak menggunung.

Pengangkutan sampah di TPS Pasar Minggu, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta, tapi juga swasta. Yakni truk-truk milik PT Ganda Madyindo Tama.

Kendati demikian, Taufik mengatakan tetap terjadi keterlambatan pengangkutan. "Karena biasanya truk-truk yang menunggu sampah. Sekarang terbalik, sampah yang menunggu truk," ujarnya. 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement