Selasa 10 Nov 2015 08:06 WIB

Investasi Gula Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
pabrik Gula
pabrik Gula

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan bahwa investasi gula diharapkan memberikan kesejahteraan bagi petani tebu. Salah satunya yakni melalui realisasi investasi pabrik gula yang dilakukan oleh PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Jawa Timur.

Franky menjelaskan, KTM telah menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan 3.000 petani. Bentuk kemitraan itu antara lain penyediaan bibit unggul dan technical assistant untuk mengenalkan teknologi terbaru dalam proses penanaman tebu. “Hal ini akan berlanjut pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Franky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11).

Selain itu, lanjut Franky, KTM melakukan inovasi dalam proses jual beli tebu yang lebih transparan. Proses ini dimulai dari perhitungan nilai rendeman tebu menggunakan metode core sampler hingga mekanisme pembayaran tebu yang dilakukan bekerjasama dengan Bank BRI. Investasi yang dilakukan oleh KTM juga berkontribusi positif pada upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebesar 2 juta per tahun.

"Untuk dapat memenuhi target tersebut, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah menjadikan investasi padat karya sebagai fokus dan prioritas investasi," kata Franky.

Franky mengatakan, KTM tercatat memiliki rencana investasi sebesar 522 juta dolar AS dan telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 2,5 triliun dengan kebutuhan tenaga kerja baru sebesar 1.200 orang. Perusahaan tersebut memproduksi molases sebesar 100 ribu ton, gula tebu sebesar 1,08 juta ton yang 50 persen untuk pasar ekspor dan tebu sebesar 10,8 juta ton.

Berdasarkan data BKPM, hingga kuartal III 2015, realisasi investasi mencapai Rp 259,7 triliun, naik 16,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 343,7 triliun. Jumlah ini memberikan penyerapan tenaga kerja hingga 1.059.734 orang, naik 9,3 persen dari tahun lalu sebanyak 960.336 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement