Rabu 11 Nov 2015 11:28 WIB

1.600 Rumah Bersubsidi Tersalurkan di Solo

Red: Nur Aini
Rumah bersubsidi.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Rumah bersubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo, Jawa Tengah, baru bisa menyalurkan kredit rumah bersubsidi sebanyak 1.600 unit dari total target sebanyak 3.000 unit.

"Hal ini disebabkan sulitnya pengembang dalam membangun rumah bersubsidi tersebut terutama pengadaan lahan," kata Pimpinan Cabang BTN Solo Teguh Wahyudi kepada wartawan di Solo, Rabu (11/11).

Selain itu, ia mengatakan, kondisi yang stagnan sejak program satu juta rumah digulirkan April hingga September 2015 membuat target belum terlampaui.

"Untuk target BTN konvensional sebanyak 3.000 unit rumah, sedangkan REI (Real Estate Indonesia) menargetkan 3.500 unit rumah, tetapi sampai dengan akhir 2016," katanya.

Dia mengatakan salah satu masalah utama yang dihadapi pengembang dalam membangun rumah bersubsidi tersebut adalah terkait pengadaan lahan. Harga lahan di Kota Solo, semakin tinggi sehingga tidak terjangkau lagi untuk pembangunan rumah bersubsidi. Apalagi program satu juta rumah tersebut batas maksimal harga rumah sebesar Rp 110 juta.

Menurutnya, akibat sulit mendapatkan lahan di Kota Solo, rumah bersubsidi dibangun di daerah pinggiran. Ia berharap pada 2016, kondisi kondusif sehingga sektor properti juga meningkat.

BTN Cabang Solo menargetkan menyalurkan kredit rumah bersubsidi sebanyak 1.900 unit rumah di akhir tahun ini. Ditambah dari BTN Syariah sebanyak 500 unit, sehingga hingga akhir tahun bisa tersalurkan hingga 2.000-an unit rumah bersubsidi.

"Pembangunan rumah bersubsidi membutuhkan waktu untuk proses perizinan, untuk membangunnya juga butuh waktu tiga hingga empat bulan," katanya.

Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan rumah ini selain memfasilitasi PNS, TNI/Polri serta karyawan swasta, BTN juga memfasilitasi kredit rumah untuk sektor informal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement