Rabu 11 Nov 2015 17:42 WIB

Jarak Penduduk dari Erupsi Anak Gunung Rinjani Jauh

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Awan panas erupsi Gunung Barujari menyembur dibalik puncak Gunung Rinjani terlihat dari Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Awan panas erupsi Gunung Barujari menyembur dibalik puncak Gunung Rinjani terlihat dari Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mengungkapkan terdapat 500 orang penduduk yang berada di dua desa sekitar anak Gunung Rinjani, Gunung Baru Jari. Namun, tindakan evakuasi belum dilakukan mengingat kondisi erupsi yang masih dalam status waspada.

Meski begitu, upaya peringatan tetap disampaikan kepada masyarakat. “(Penduduk disana) tidak banyak, karena di dekat Sungai Kokok Putih tidak ada perkampungan, dua desa lainnya itu pun jauh dari lembah. Sekitar 500 orang di dua desa itu jaraknya jauh sekitar 3-4 Kilometer,” ujar Kepala BPBD NTB, M Azhar kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (11/11).

Saat ini, ia menuturkan, kondisi Gunung Baru Jari terus meningkat, dimana lava dan belerang mengalir ke sungai Kokok Putih mencapai tiga juta meter kubik. Sementara, debu vulkanik masuk ke dalam danau Segara Anak. Tidak hanya itu, semburan masih tetap berlangsung dengan intensitas yang relatif rendah.

“Lava yang keluar masuk ke danau dan sebagian ke kali Kokok Putih, air danau naik sekitar 6 meter, status masih waspada. Ketika material masuk ke masyarakat, maka akan dilakukan antisipasi. Kemarin sudah dihimbau agar menghindari kali itu dan belum melimpah menjadi banjir bandang,” katanya.

Menurutnya, BPBD terus melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, basarnas apabila ada tindakan evakuasi. Saat ini, posko bersama sudah didirikan di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat. Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan air di sungai Kokok Putih untuk sehari-hari karena dikhawatirkan berbahaya akibat campuran dengan belerang.

Azhar mengatakan saat ini ketinggian abu vulkani Gunung Baru jari mencapai 700 meter. Dengan arah angin yang membawa debu vulkanik ke arah barat daya sehingga menyebabkan bandara internasional Lombok masih ditutup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement