REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Zikir Nasional Republika di penghujung tahun 2015 menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun secara lebih khidmat dan jauh dari hura hura yang cenderung merugikan.
"Selama ini kita melihat banyak orang melewati tahun baru dengan pesta hura-hura di tempat hiburan, pesta narkoba, kebut-kebutan di jalan, dan lain sebagainya, yang tentu ini sangat merugikan," tutur Irfan Junaidi, Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Rabu (11/11).
Oleh karena itulah, dia mengungkapkan, Republika ingin acara yang akan diadakan di Masjid At Tin kompleks Taman Mini Indonesia Indah.
Acara yang rutin diadakan setiap tahun ini biasanya dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai penjuru Tanah Air. Bahkan menurut Irfan, sebagian dari mereka sengaja hadir dari luar Pulau Jawa untuk mengikuti Zikir Nasional ini.
Dengan antusiasme jamaah yang sangat besar tersebut, maka diharapkan mereka menjadikan momen zikir akhir tahun ini sebagai momen muhasabah.
Selain itu, Zikir Nasional ini menurut Irfan juga ditujukan sebagai penguat ukhuwah bangsa. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya berbagai konflik yang berlatar politik, agama, dan ekonomi, yang tejadi di Indonesia khir-akhir ini.
"Saat ini kita melihat kondisi bangsa sangat memerlukan kekompakan agar bisa maju. Mudah mudahan Zikir Nasional ini bisa membantu mengurangi konflik-konflik yang terjadi saat ini," urai Irfan.
Zikir Nasional ini dimulai pada bakda Zuhur dengan kegiatan donor darah, tadarus bersama, pengajian muslimat bersama Neno Warisman, serta tausiyah dari Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Tengku Zulkarnain, Hidayat Nurwahid, serta beberapa ustaz lain.
Zikir akan dipimpin oleh Ustaz Arifin Ilham. Acara Zikir Nasional ini akan ditutup dengan tahajud bersama.