REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter yang menjadi pegawai tidak tetap (PTT) di RS Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Dionisius Giri Samudra, meninggal dunia. Dokter yang tengah menjalankan program internship ini meninggal dunia, Rabu (11/11) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Mirisnya, dia meninggal di RS tempatnya bertugas di antara kawan-kawan sejawatnya yang berupaya keras mengevakuasinya ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatan medisnya, namun tak berhasil. Sulitnya akses dari lokasi tempat tugas dokter Dionisius menjadi salah satu kendala. Akses tercepat dari Dobo menuju ke Maluku, harus ditempuh dengan pesawat selama 3,5 jam. Itupun dengan jadwal penerbangan yang tak menentu.
Kabar kematian dokter muda asal Makassar ini dengan cepat menyebar luas di media sosial. Sebelum Dionisius wafat, Bambang Budiono, dokter senior di RS Awal Bros Makassar menulis di akunnya Facebook-nya dan meminta siapa pun yang memiliki jaringan ke Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyebarkan informasi tersebut.
"Ada seorang dokter yang sedang internship di RSUD Dobo Maluku Tenggara, Kepulauan Aru. Dalam keadaan febris, penurunan kesadaran, trombosit sudah 50 ribu. Namun ada kendala dalam hal biaya untuk evakuasinya. Selain itu juga mengenai pesawat yang akan menjemput ke sana. Kasihan sekali dokter yang sedang internship tersebut. Kondisinya mulai menurun. Kira-kira Kemenkes atau IDI bisa bantukah?" demikian tulis Bambang di akun -nya beberapa jam sebelum dokter Dionisius wafat.