REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relokasi salah satu pipa air Palyja di Jalan Ciputat Raya akan mengganggu sejumlah wilayah pelanggan air. Adanya relokasi, karena pembangunan proyek Mass Rapid Transid (MRT).
Menurut Corporate Communication and Social Responsibilities Division Head Palyja, Meyritha Maryanie relokasi tersebut terjadi sejak pukul 21.00 Wib, Jumat (13/11) sampai dengan pukul 16.00 Wib, Sabtu (14/11) esok, kemudian baru dapat berjalan baik pada pukul 21.00 Wib.
"Kebanyakan daerah yang terganggu di wilayah Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Barat," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/11).
(baca: Ini Daerah di Jakarta yang Bakal Terputus Aliran Air dari Palyja)
Untuk mengantisipasi, Palyja telah melakukan sosialisasi ke sejumlah instansi, seperti rumah sakit, perkantoran dan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga telah menginformasikan di situs resmi miliknya.
Informasi itu dilakukan agar mereka dapat bersiaga dengan menggunakan tabung air yang dimiliki. Namun untuk masyarakat, Meyritha mengaku bahwa kebanyakan warga memiliki cadangan air tanah. Meskipun tidak semua memiliki air tanah.
Selain itu, Palyja juga memiliki 22 truk tanki ditambah tujuh. Jadi pihaknya akan mengantisipasi dengan cadangan 22 truk berkapasitas 4.000 dan 5.000 liter, sedangkan tujuh truk berkapasitas 8.000 liter.
"Namun itu bukan hanya untuk masalah MRT, karena musim kemarau masih berdampak," kata dia. "Pastinya dengan jumlah mobil yang terbatas tidak akan mencukupi semua wilayah," tambah dia.
Untuk itu, yang akan menjadi fokus adalah rumah sakit terlebih dahulu. Sedangkan bagi warga, pihaknya juga siap memberi bantuan secara gratis. Namun tidak bisa secara individu, dan harus dikordinir oleh RT/RW setempat.
"Mereka dapat menghubungi call center di nomer (021) 29979999," ungkap dia.