Ahad 15 Nov 2015 02:32 WIB

Filipina Janjikan Peningkatan Pengamanan di KTT APEC

APEC
APEC

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Filipina pada Sabtu berjanji akan "meningkatkan pengamanan" bagi para pemimpin dunia pada pertemuan puncak ekonomi di Manila pekan depan setelah terjadinya pengeboman dan penembakan di Paris, yang menewaskan lebih dari 120 orang.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dijadwalkan akan bergabung dengan para pemimpin Cina, Jepang, Australia, Kanada dan 15 negara lainnya pada konferensi tingkat tinggi (KTT) tahunan Konferensi Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

"Serangan itu... menunjukkan tidak hanya (serangan) yang direncanakan tapi juga kekejaman yang harus dikutuk keras oleh seluruh dunia. Filipina berduka atas hilangnya nyawa (para korban) dan berdiri di samping Prancis," kata juru bicara Presiden Benigno Aquino, Abigail Valte.

"Tentunya pihak berwenang keamanan kami... akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan rencana pengamanan kami serta rencana penyelamatan darurat saat menjadi tuan rumah (pertemuan puncak ini, red)," katanya melalui siaran radi pemerintah.

"Kami bertekad memastikan keamanan bagi para tamu dan rakyat kami. Ini pesan yang telah disampaikan, tidak hanya karena ada insiden di Paris," tambahnya.

Ketika ditanya apa dampak dari serangan Paris terhadap penyelenggaraan KTT APEC, Wakil Menteri Luar Negeri Laura del Rosario, yang merupakan anggota panitia KTT tersebut, mengatakan kepada AFP, "Pengamanan yang lebih ketat."

Juru bicara departemen luar negeri Filipina, Charles Jose, menambahkan, "Para petugas keamanan kami sedang mengamati dan melakukan penilaian terhadap situasi serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan, keamanan serta keadaan semua delegasi."

Filipina telah membersihkan sekitar 20.000 tuna wisma dari jalanan, membatalkan lebih dari seribu penerbangan, mengerahkan 18.000 personel kepolisian serta menetapkan hari-hari libur umum di Manila guna memastikan KTT berlangsung dengan aman dan efisien, kata pihak panitia.

Jalan-jalan utama, yang biasanya menjadi titik-titik sangat sibuk di ibu kota negara itu, ditutup guna memperlancar pergerakan para delegasi. Polisi meminta para pemilik gedung untuk menutup jendela gedung mereka untuk menghindarkan tempat-tempat itu sebagai sasaran para penembak jitu.

Pada Sabtu dini hari, marinir Filipina mengerahkan senjata antipesawat di sekitar lokasi KTT sementara kepolisian menggelar latihan lengkap membawa iring-iringan para pemimpin dunia menuju lokasi berlangsungnya KTT maupun hotel-hotel tempat mereka menginap.

Helikopter-helikopter militer berputar-putar terbang rendah sementara kapal-kapal penembak melancarkan patroli di perairan dekat Teluk Manila.

Filipina telah sekian lama menghadapi perlawanan gerilyawan Islam di wilayah selatan, sekitar 1.000 kilometer dari Manila. Kelompok gerilyawan juga telah melancarkan serangan-serangan maut di ibu kota.

APEC memiliki 21 anggota, namun Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengabari panitia bahwa ia tidak akan hadir pada pertemuan puncak kelompok tersebut.

Kementerian luar negeri Indonesia juga mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan hadir, sementara panitia mengatakan presiden Kolombia akan datang dalam kapasitasnya sebagai pengamat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement