REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ketika penembakan mulai pecah di Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam, seorang Muslim bernama Safer saat itu sedang bekerja di belakang bar restoran Casa Nostra. Safer yang juga menjadi sasaran tembakan, berhasil menyelamatkan salah dua dari korban serangan.
Safer adalah seorang Muslim asal Aljazair. Berdiri di dekat tempat di mana ia hampir mati, ia dengan tenang menceritakan tragedi horor itu.
"Saya berada di meja, kami mendengar ledakan. Semua orang mulai berteriak, pecahan kaca menghujani kami, itu mengerikan. Ada pecahan kaca di seluruh tempat, mengenai wajah kami,’’ katanya seperti dikutip dari laman BBC, Ahad (15/11).
Ia mengaku melihat dua wanita di teras telah terkena pecahan kaca. Satu di pergelangan tangan dan satu lainnya di bahu. Keduanya benar-benar mengalami pendarahan parah. Meskipun dalam situasi bahaya di bawah 'hujan peluru', Safer merasa harus membantu kedua wanita tersebut.
Dia menunggu celah penembakan, kemudian dia berlari menghampiri perempuan yang terluka sambil menunduk waspada dari peluru. Naluri untuk menyelamatkan dua perempuan itu menariknya untuk membawa mereka turun ke ruang bawah tanah.
"Saya duduk dengan mereka dan mencoba untuk menghentikan pendarahan. Saat kami turun, kita bisa terus mendengar tembakan di atas, itu menakutkan,’’ katanya.