REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pasukan khusus dikerahkan untuk membantu polisi Inggris setelah serangan Paris, yang menewaskan 129 orang, akhir pekan kemarin. Langkah ini diklaim sebagai bagian dari dorongan lebih luas dalam langkah keamanan.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May kepada BBC menegaskan, itu merupakan langkah antisipasi untuk memberi polisi bantuan militer jika diperlukan. Laporan media Inggris mengatakan pasukan khusus tanpa seragam dan membantu polisi di tempat umum, yang sibuk, termasuk kereta api dan stasiun metro, pusat perbelanjaan dan distrik hiburan populer.
"Ada uji coba pengaturan untuk memberi bantuan militer," kata Theresa May BBC kepada BBC.
Pada Sabtu, Mark Rowley, Kepala Dewan Polisi Nasional untuk upaya kontra-terorisme, mengatakan bahwa kepolisian di pelabuhan telah diperkuat. "Orang mungkin melihat beberapa perubahan di acara-acara di kota besar di seluruh negeri," tambahnya.
Tingkat keamanan tinggi di Inggris, yang diberlakukan sejak Agustus tahun lalu, tidak berubah setelah serangan Paris. Tingkat ancaman itu berarti serangan "sangat mungkin", dan status tertinggi berikutnya, "kritis", berarti serangan sudah dekat.
May diperkirakan akan memimpin pertemuan komite Cobra darurat pemerintah kemudian pada Ahad untuk meninjau respons keamanan Inggris pascaserangan Paris. Salah satu warga negara Inggris dikonfirmasi tewas dalam serangan terkoordinasi di ibukota Prancis, dan pemerintah mengatakan "sejumlah" orang lain juga dikhawatirkan tewas.