Selasa 17 Nov 2015 05:22 WIB

Malam Para Muallaf di New York

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Esthi Maharani
malam mualaf di new york
Foto: dokumentasi pribadi
malam mualaf di new york

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nusantara Foundation melangsungkan acara akhir tahun bertajuk "Nusantara Night: The Light of Muallaf" pada Sabtu (14/11) di New York, Amerika Serikat. Sesuai dengan judulnya, acara ini pun dimeriahkan oleh para muallaf yang memberikan testimoni bagaimana mereka berproses dalam mendapatkan hidayah Allah SWT.

"Alhamdulillah. Acara ini dihadiri oleh sekitar dua ratusan peserta, banyak di antaranya non Muslim," ujar Presiden Nusantara Foundation Shamsi Ali kepada Republika, Senin (17/11).

Sebelum acara berlangsung, kata Shamsi, salah seorang peserta yang telah ikut kelas muallaf Nusantara mengikrarkan keislamannya. Namanya adalah Adriana. Ia seorang wanita berumur 19 tahun dan keturunan Colombia.

Shamsi mengisahkan, dalam acara tersebut seorang muallaf bernama Katherina dengan bercucuran air mata menyampaikan kesaksian awal mula ia menemukan Islam. Katherina menggali pengetahuan tentang Islam dengan otodidak hingga mengikuti kelas Imam Shamsi di New York.

Kemudian ada pula Remi, seorang pria berusia 70 tahun. Beliau pun, kata Shamsi, dengan bercucuran air mata mengisahkan proses masuk Islam dan bahagia karena merasa terselamatkan di akhir hidupnya.

Sejumlah selebriti Indonesia pun hadir dalam acara tersebut seperti Peggy Melati dan Fadly 'Padi'. Selain itu, terdapat penampilan dari grup nasyid Renjana dan fashion show oleh ELMWEY.

Nusantara Foundation adalah organisasi berbasis di New York, AS. Nusantara Foundation berupaya membantu integrasi komunitas muslim ke dalam masyarakat Amerika. Selain itu, Nusantara Foundation berupaya menjangkau masyarakat non muslim untuk memajukan persahabatan dan kesepahaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement