REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Deputi I Poldagri Kemenpolhukam, Yoedhi Swastono menilai Pilkada Serentak di Cianjur dan Sukabumi sangat rawan terjadi money politics. Sebab, kedua daerah tersebut punya banyak masyarakat yang tergolong miskin.
"Cianjur dan Sukabumi sangat rawan, masyarakat mudah jadi sasaran money politics," ujar Yoedhi kepada wartawan, Rabu (18/11).
Yoedhi mengatakan, praktik money politics sulit diantisipasi. Karena, tidak ada hukuman yang jelas kepada pelakunya. Selain soal money politics, pihaknya juga mewaspadai potensi kerawanan lainnya di 8 kabupaten/kota di Jabar.
Menurutnya, terdapat lima aspek yang berpotensi menimbulkan kerawanan, diantaranya dari sisi geografis. Jabar sendiri tergolong punya geografis yang terbilang terbuka sehingga sangat memudahkan pengawasan. "Secara umum, Jabar sangat aman dan baik, tapi tetap perlu disiapkan antisipasi," katanya.
Yoedhi menjelaskan, aparat keamanan telah diinstruksikan untuk meningkatkan pengamanan. Aparat diminta menghindari upaya represif dan sebaiknya lebih mengedepankan upaya pencegahan.
Kemenpolhukam sendiri, kata dia, telah membentuk tim terpadu untuk menghadapi Pilkada Serentak 2015. Ini akan menjadi pengalaman pertama dimana pesta demokrasi berlangsung di 269 kabupaten/kota di Indonesia.
"Kami sangat berharap kepada pihak penyelenggara di daerah karena mereka sangat berperan dalam kesuksesan Pilkada Serentak," katanya.