Kamis 19 Nov 2015 18:35 WIB
Serangan Teror Paris

Sembilan Fakta Soal Terduga Dalang Teroris di Paris

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Pria yang diyakini otak serangan teror Paris Abdelhamid Abaaoud dipastikan tewas dalam penggerebekan besar-besaran, Rabu (18/11) dini hari di Saint-Denis.
Foto: Reuters/Social Media Website via REUTERS
Pria yang diyakini otak serangan teror Paris Abdelhamid Abaaoud dipastikan tewas dalam penggerebekan besar-besaran, Rabu (18/11) dini hari di Saint-Denis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jaksa Kota Paris Francois Molins mengatakan, nasib dalang aksi terorisme di Kota Paris Abdelhamid Abaaoud belum diketahui.

Abaaoud tidak termasuk delapan orang yang ditangkap oleh kepolisian di pinggiran Paris, Saint Denis. Seperti dilansir Dailymail, Kamis (19/11), ini sejumlah fakta mengenai Abdelhamid Abaaoud yang sangat mencengangkan.

1.  Abaaoud merupakan anak pedagang baju bekas keturunan Maroko. Ia merupakan kebanggan ayah dan ibunya karena sering membantu sang ayah berjualan di toko.

2. Saat remaja, Abaaoud bergaul dengan anak-anak jalanan yang tak punya masa depan, padahal ia berasal dari keluarga mampu. Dia suka menghisap ganja, mabuk-mabukan, dan gemar mencuri untuk mendapatkan uang bersenang-senang.

3. Ayahnya pernah mengirimnya ke sekolah eksklusif di Brussels, Saint Pierre College, untuk memperbaiki diri. Tapi, akhirnya Abaaod malah dikeluarkan akibat kenakalannya.

4. Abaaoud sangat senang mengendarai mobil untuk berpesta di pelbagai night clubs. Ia juga seorang playboy yang disukai banyak wanita.

5. Ia menjadi anggota geng dan terlalu sibuk untuk memiliki pacar. Salah Abdeslam dan Ibrahim Abdeslam merupakan teman satu gangnya.

6. Pada usia awal 20-an ia melakukan kejahatan dan masuk penjara. Kemudian, dia keluar dari penjara dan bergabung dengan ISIS ke Suriah.

7. Abaaoud bahkan mengajak adiknya yang berusia 13 tahun, Younes untuk bergabung dengan ISIS di usia yang sangat muda. Ini membuat hati ayah dan ibunya hancur, ibunya kembali ke Maroko, sedangkan ayahnya Omar (65 tahun) jarang terlihat lagi di jalan.

8. Keluarganya menginginkan Abaaod mati saja.

9. ISIS pernah memalsukan kematiannya supaya dia bebas membuat plot aksi terorisme di Paris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement