REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan rencana pemerintah menawarkan pulau penampungan sementara bagi para pencari suaka yang ingin ke Australia hanya akan menimbulkan masalah.
"Saya tidak sependapat dengan penawaran itu. Menawarkan pulau penampungan sementara tidak akan menyelesaikan masalah di Australia, di sisi lain malah mengumpulkan masalah di Indonesia sendiri," kata Mahfudz Siddiq ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (20/11).
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menawarkan kepada pemerintah Australia sebuah pulau penampungan sementara bagi para pencari suaka yang ingin menetap di Australia.
Hal ini menyusul banyaknya angka pencari suaka yang ingin hijrah ke Negeri Kanguru. Mahfudz menilai Australia memiliki persoalan untuk menolak para pencari suaka.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, Australia justru ingin menjadikan negara lain sebagai bantalan sehingga penawaran pulau penampungan sementara tidak akan menyelesaikan masalah. Dia menyarankan pemerintah Indonesia menggalakkan kerja sama dengan pemerintah Australia terkait cara agar Indonesia tidak lagi dijadikan negara transit para pencari suaka Australia.
"Dengan menutup pintu transit, Indonesia mengurangi masalah, bukan justru menambah dan mengumpulkan masalah," terang dia.
Dia memandang penutupan pintu transit bagi pencari suaka Australia tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan Australia.