REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Militer Rusia telah menghancurkan berbagai fasilitas dan kapal tanker yang dikendalikan oleh kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pesawat tempur Rusia menghancurkan 15 penyulingan minyak dan fasilitas penyimpanan di Suriah serta 525 truk yang membawa minyak selama pekan ini.
Dia mengatakan, pengeboman fasilitas minyak memotong pendapatan ISIS. Setidaknya pendapatan harian dari penjualan minyak sebesar 1,5 juta dolar AS berhasil dilumpuhkan. Menurut Shoigu, pesawat tempur Rusia telah menerbangkan 522 sorti dan menghancurkan lebih dari 800 target selama empat hari terakhir. Pengebom jarak jauh Rusia dan kapal angkatan laut telah meluncurkan 101 rudal jelajah dalam empat hari.
‘’Serangan pekan ini menimbulkan korban yang signifikan pada ISIS, termasuk lebih dari 600 militan tewas hanya dalam satu serangan di provinsi Deir el-Zour,’’ ujarnya seperti dikutip dari CBS News, Ahad (22/11).
Namun, klaim tersebut belum bisa dikonfirmasi secara independen. AS dan pesawat Prancis juga telah menyerang sasaran minyak di Deir el-Zour dan di tempat lain. Putin memuji kinerja militer.
Tetapi ia menambahkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membersihkan militan dan teroris Suriah dan melindungi Rusia dari kemungkinan serangan teror. Rusia melakukan serangan udara di Suriah untuk menampilkan berbagai senjata baru, termasuk rudal jelajah.
Pada Jumat (20/11), sepasang pembom strategis Tu-160 Rusia terbang dari pangkalan di Semenanjung Kola di Laut Norwegia, Atlantik Utara dan Selat Gibraltar dan ke Mediterania untuk meluncurkan rudal jarak jauh jelajah dengan target di Suriah, menunjukkan jangkauan global militer Rusia.
Pejabat di bandara di Beirut, Lebanon, mengatakan, bandara akan ditutup selama tiga hari sejak Jumat tengah malam karena untuk latihan militer Rusia di Laut Mediterania. Militer Rusia belum mengomentari latihan tersebut.
Sebelumnya, Rusia telah melakukan serangan udara di Suriah sejak 30 September,melakukan serangan intens setelah konfirmasi bahwa pesawat Rusia Metrojet di Mesir telah jatuh oleh sebuah bom yang ditanam ISIS. Semua 224 orang di dalam pesawat, sebagian besar wisatawan Rusia tewas.