Senin 23 Nov 2015 19:45 WIB

Perikanan Berbasis Kawasan Dikembangkan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lele
Lele

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan perikanan budidaya berdasarkan pada kekhasan kawasan. Salah satunya adalah pengembangan perikanan budidaya di wilayah Kota Depok, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan, Kota Depok memiliki potensi untuk pengembangan budidaya ikan hias. Di samping itu, Depok juga memiliki sentra budidaya komoditas ikan air tawar lainnya seperti Nila, Patin dan Lele.

"Dengan dukungan dari pemerintah daerah, maka pengembangan perikanan budidaya berbasis kawasan ini akan dapat terus di dorong, seperti kawasan minapolitan yang sudah maju di Kab. Bogor,” ujar Slamet, Senin (23/11).

Slamet menambahkan, bantuan teknologi dan indukan unggul akan diberikan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan juga Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias (BPIH) Depok. Slamet merinci, hingga tahun 2014 produksi ikan hias nasional mencapai 1,19 milyar ekor pertahun dengan nilai total sekitar Rp 109,78 triliun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014, rata-rata pendapatan rumah tangga pembudidaya ikan hias menempati urutan pertama di banding pembudidaya ikan atau petani lainnya, dengan nilai Rp 50,8 juta per tahun. Slamet menyebut, kondisi ini membuktikan bahwa budidaya ikan khususnya ikan hias mampu dijadikan tumpuan penghasilan dan sumber pendapatan bagi masyarakat. Bahkan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.

"Dan bagi pemerintah daerah, apabila ini terus di dorong dan mendapatkan dukungan, akan memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah," terang Slamet.

Selain ikan hias, usaha budidaya ikan air tawar lainnya seperti ikan nila, patin dan lele, juga memberikan kontribusi nyata. Budidaya ikan nila, patin dan lele, selain mendukung ketahanan pangan dan gizi, juga dinilai mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Selain mudah dan relatif murah, pasar bagi komoditas ikan air tawar ini, tidak ada masalah. Pemerintah juga telah mendorong Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) untuk mengatasi permasalah pakan ikan,"  jelas Slamet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement