REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Jajaran Polres Karawang, Jawa Barat mewaspadai meningkatnya peredaran uang palsu (upal) jelang Pilkada 9 Desember mendatang. 30 kecamatan yang ada di Karawang semuanya rawan peredaran upal. Terutama, wilayah yang berada di pesisir utara Karawang.
Kapolres Karawang AKBP Andi Muhammad Dicky mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan jelang pemilihan kepala daerah ini. Sebab, tindak-tindak kriminalitas pada pesta demokrasi lima tahunan itu potensi terjadinya cukup tinggi.
"Makanya, kami tingkatkan kewaspadaan 1x24 jam," ujar Dicky, Selasa (24/11).
Untuk upal, lanjut Dicky, kemungkinannya sangat kecil. Selama 2015 saja, kata dia, kasus upal jauh lebih sedikit ketimbang kasus curanmor. Selama tahun ini, ada dua kasus peredaran upal. Meski demikian, tetap saja jelang Pilkada nanti, tegasnya, harus siaga terhadap kasus ini.
Pihaknya mengimbau masyarakat supaya lebih hati-hati dan jeli lagi. Terutama, masyarakat di wilayah pinggiran. Kalau ada kasus upal, segera laporkan ke aparat terdekat.
Terkait dengan pengamanan Pilkada, Dicky menyebutkan, pihaknya akan menerjunkan sepertiga kekuatan anggotanya. Atau sekitar 1.200 anggota, disiagakan untuk pengamanan Pilkada.
"Pengamanan kita perketat sampai pascapencoblosan," ujarnya.