REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fortifikasi pangan dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrien pangan.
Fortifikasi harus dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pangan, perbaikan pengolahan dan penyimpangan pangan dan juga memperbaiki konsumen dalam hal praktik-praktik penyediaan pangan yang baik.
Jumat (20/11), pekan lalu, dilakukan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Fortifikasi Pangan dengan tema "Peran KIE Fortifikasi Pangan dalam Rangka Meningkatkan Status Gizi Masyarakat".
Hadir sebagai nara sumber Kepala Balai POM di Bengkulu Drs. Arnold Sianipar, M.Pharm., Apt dan kabid Kesehatan Publik dan Komunitas Dinkes Kota Bengkulu dr. Dessy Noermadhaningsih.
Acara tersebut dihadiri sejumlah 75 undangan yang mewakili produsen garam beryodium, ibu rumah tangga, PKK, Pedagang, Karang Taruna dan masyarakat setempat. Pada kesempatan ini juga diberikan simulasi cara pengecekan registrasi produk di website pom.go.id.
Para peserta mengikuti acara tersebut dengan antusias. Diskusi yang berkembang bukan saja terkait fortifikasi produk pangan, tetapi juga dengan produk lainnya.